KEPAHIANG – Keheningan malam warga jalan Baru Pasar Tengah Kecamatan Kepahiang, pecah pukul 22.30 WIB tadi malam. Nengsih (13) siswi salah satu SMPN di Tebat Monok ditemukan tewas tergantung, di atas sumur rumahnya sendiri. Pekik tangis dari orang tua Negsih, Kabacil (39) membuat warga berkerumun memenuhi kediaman korban.
Bersama tetangga, korban sempat dilarikan ke RSUD Kepahiang. Malang tak dapat ditolak, gadis manis yang selama ini dikenal warga sebagai gadis pendiam itu diperkirakan telah tewas begitu ditemukan tergantung di atas sumur. “Anakku tidak salah apa-apa, kenapa bisa terjadi dengan kamu nak, nak,” teriak Kabacil dengan merontah-rontah kesedihan.
Kesedihan Bapak dua anak itu, tak terbendung lagi. Dia lah yang pertama kali menemukan jasad anaknya, dalam posisi tergantung terjerat tali derek. Berulang kali, ia pingsan usai meneriakkan nama anak sulungnya itu. Kapolres AKBP. Chaerul Yani, S.Ik melalui Kapolsek Kepahiang Iptu Dedi Kusnaedi, SH dan Kanit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Miza Yanti Karleni yang turun langsung ke lokasi menerangkan pihaknya masih terus melakukan olah TKP.
Termasuk akan melakukan visum, jika pihak keluarga mengizinkan. Karena sebelumnya, saat tiba di RSUD Kepahiang jenazah sama sekali belum menjalankan visum. “Untuk sementara, penyebab kematian korban bunuh diri murni. Kita lihat saja nanti, jika ada perkembangan lebih lanjut,” terang Dedi yang diamini Miza Karleni.
Ditegur Ortu
Data terhimpun, kematian yang menggegerkan warga Pasar Tengah dan sekitarnya ini bermula saat kepulangan Nengsih selang 30 jam, sebelum kematiannya. Saat pulang ini lah, layaknya orang tua pada umumnya segera memberi teguran kepada anak gadisnya yang baru saja pulang di malam hari. Saat itu ibu korban Tuti (35), yang pertama kali menegur korban.
Usai memberi wejangan kepada anak gadisnya, Ibu korban ke luar rumah membeli pulsa di counter HP yang tak jauh dari rumah. Tinggal lah Nengsih di rumah, bersama Bapaknya dan adiknya Depi (9). Dengan muka masam, korban segera masuk ke dalam kamar, dimana sang adik sudah bersiap untuk tidur. Sementara itu Bapak korban, Kabacil masih menonton televisi di ruang tengah. “Saat mau ke WC, dia (korban,red) pamit untuk buang air besar kepada adiknya,” kenang Kabacil yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang becak dengan berlinang air mata.
Bak disambar petir, sang Bapak yang beberapa saat kemudian menuju kamar mandi tersentak melihat putri kesayangannya sudah tergantung di atas sumur. Saat menjerat lehernya, korban hanya melilitkan derek sumur dengan cara mengendurkan tali dari penopang utamanya. Terlihat, ember yang biasa digunakan untuk mengangkut air dari dalam sumur belum sempat di lepas.
Saat di bawa ke RSUD Kepahiang, di leher korban masih terlihat bekas jeratan. Guna penyidikan, Barang Bukti (BB) berupa tali derek sumur dan HP milik korban diamankan pihak kepolisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar